7 Hal Penting yang Perlu Dipahami Sebelum Menerapkan Skylight pada Hunian

©Shutterstock

Skylight adalah elemen yang berfungsi mirip seperti jendela agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan yang biasanya kurang atau tidak terjangkau sinar matahari. Sesuai namanya, posisi skylight umumnya berada pada langit-langit ruangan dan merupakan elemen yang terhubung dengan atap bangunan.

Keberadaan skylight bisa sangat memengaruhi suasana interior sebuah ruangan, yang pastinya menjadikan ruangan tersebut lebih terang dan cerah. Dengan penempatan skylight yang tepat, interior rumah juga bisa menjadi lebih estetis. Karena mulai banyak yang berminat dan mempertimbangkan penerapan skylight pada rumah, berikut adalah 7 hal penting untuk diketahui sebelum Anda memutuskan untuk memasangnya.

©Simple Projects Architecture

Material Skylight

Umumnya skylight terdiri dari dua bagian penting, yaitu kerangka dan glazing. Material yang dapat digunakan untuk kerangkanya umumnya adalah rangka besi. Sedangkan glazing yang biasa dipakai adalah kaca, meskipun alternatif seperti akrilik dan polikarbonat juga sering ditemui dan lebih terjangkau. Namun begitu, ada risiko sinar ultraviolet menembus langsung ke dalam ruangan jika plastik tidak diberi pelapis khusus anti ultraviolet. Sinar ultraviolet dapat membahayakan kesehatan kulit jika berlebihan, sinar ini juga membuat furnitur cepat pudar lapisan catnya. Lebih jauh lagi, kebeningan material plastik dapat memudar seiring dengan waktu. Material ini juga mudah tergores dan melengkung.

Walau lebih mahal daripada bahan plastik, bahan kaca umumnya lebih menjadi pilihan untuk glazing skylight. Material ini lebih tangguh dari plastik, tidak melengkung, dan tidak akan keruh walau lama digunakan. Kaca yang dipakai umumnya tipe tempered atau laminated yang memiliki tingkat keamanan penggunaan yang tinggi.

Artikel lainnya: 5 Pilihan Terbaik Pelapis Dinding Kamar Mandi

©Ivan Priatman Architecture

Berbagai jenis skylight

Meski umumnya, ditutup dengan glazing, terdapat pula skylight yang dibiarkan terbuka, khususnya bila ruangan terdapat pada posisi luar atau didesain dengan detail tertentu sehingga rembesan hujan dapat terhalau. Bila membutuhkan fleksibilitas, tersedia skylight yang dapat dibuka tutup, sehingga dapat menjadi alternatif ventilasi.

©MJ Architects

Penempatan skylight

Penempatan skylight sangat tergantung pada kebutuhan Anda. Namun, umumnya skylight digunakan untuk memberi tambahan cahaya pada ruangan-ruangan yang sebelumnya jarang terjamah sinar matahari seperti anak tangga, loteng, kamar mandi, dapur, dan lainnya.

Jika Anda ingin memaksimalkan masukan sinar matahari di pagi hari dan di sore hari, skylight dapat diletakkan pada sisi timur atau barat atap rumah. Jika Anda ingin pencahayaan yang netral, dengan perbedaan intensitas cahaya yang tidak terlalu tinggi seperti penempatan barat-timur sebelumnya, Anda dapat menempatkannya di sisi utara atau selatan rumah

Artikel lainnya: 7 Tips Membuat Rumah Lawas Kembali Segar dan Kekinian

©Simple Projects Architecture

Keuntungan: irit energi

Karena skylight memberi ekstra cahaya pada ruangan dalam rumah yang sebelumnya gelap, tentu terdapat keuntungan tambahan seperti biaya listrik untuk penerangan yang dapat dihemat. Terkadang karena sangat minimnya penerangan, suatu ruangan harus mendapat tambahan lampu 24 jam agar lebih terang. Hal tersebut tentu saja dapat menambah beban biaya listrik, apalagi jika jumlah kamar semacam itu lebih dari satu kamar. Penambahan skylight dapat mengatasi permasalahan tersebut.

©Aaksen Responsible Aarchitecture

Risiko: overheating, overlighting

Selain menambah terang ruangan, skylight juga berpotensi menciptakan overheating pada ruang, terutama jika dipasang tanpa perhitungan yang cermat. Selain itu, pemasangan skylight yang tidak tepat juga dapat menimbulkan overlighting, yaitu membuat ruangan terlalu terang. Namun begitu, ini dapat diatasi dengan pemilihan ukuran, penempatan, dan arah skylight yang tepat. Bersama itu semua, Anda juga perlu memperhatikan peruntukan ruangan serta tata udara di dalam ruangan.

©SVE Interior

Pemasangan harus presisi

Karena posisinya, skylight juga rawan bocor, terutama jika pemasangannya tidak hati-hati. Untuk memastikan terhindar dari risiko tersebut, Anda perlu meminta tenaga ahli dalam merancang dan tukang yang andal untuk memasang skylight.

©Wiyoga Nurdiansyah Architects

Perlu dibersihkan secara berkala

Karena posisinya pula, skylight bisa menghadirkan masalah lain, seperti proses pembersihannya yang ribet, apalagi jika pemasangannya tepat di bawah kerimbunan pohon. Pada umumnya, material glazing juga mudah kotor sehingga bila tidak dibersihkan secara teratur, fungsi skylight bisa jadi tidak maksimal. Anda perlu ekstra waktu membersihkan dedaunan dan debu dari permukaannya secara berkala. Maka itu, bila memungkinkan, pastikan posisi skylight terjangkau untuk perawatan.

Artikel lainnya: 6 Tips Membuat Rumah Berplafon Tinggi Tampak Estetis

Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan untuk memasang skylight pada rumah, baik saat membangun rumah baru atau renovasi. Namun, dengan perencanaan, material, detail, dan pemasangan yang tepat, skylight dapat memberi berbagai keuntungan untuk hunian Anda. Hubungi arsitek pilihan di Archify untuk memulai renovasi atau membangun rumah impian Anda.