DAIKIN Berikan Penghargaan bagi Orisinalitas Karya Arsitektur dan Desain Interior melalui DAIKIN Designer Awards 2025

Pemenang DAIKIN Designer Awards 2025 Kategori Konseptual Arsitektur untuk Kelompok Profesional

Jakarta, 27 November 2025 — PT Daikin Airconditioning Indonesia (DAIKIN) kembali memberikan penghargaan bagi pegiat arsitektur dan desain interior pada malam puncak perhelatan DAIKIN Designer Awards 2025. Sejumlah 21 penghargaan yang mewakili 7 kategori dianugerahkan kepada peserta yang karyanya memadukan unsur estetika dengan perhatian pada sistem tata udara dalam hunian ideal dan bangunan komersial Food & Beverages (F&B). Kompetisi yang telah dibuka sejak April 2025 lalu ini diikuti oleh sekitar 1700 pendaftar, jumlah yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

“Tak hanya menjadi penanda semakin tingginya animo untuk menjadi peserta kompetisi ini, terus meningkatnya jumlah peserta menunjukkan semakin meluasnya inspirasi bagi lahirnya desain ruang hidup ideal yang memberikan perhatian pada keindahan sekaligus tata udara di dalamnya. Hal inilah yang menjadi tujuan utama kami dalam perhelatan kompetisi ini,” ujar Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, di sela-sela acara malam penganugerahan.

Shinji Miyata, Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia, pada malam puncak penganugerahan DAIKIN Designer Awards 2025 bertema Originality

Peningkatan jumlah peserta ini juga tak lepas dari upaya konsisten DAIKIN dalam melakukan pengembangan pada tiap perhelatannya. Memasuki tahun kelima penyelenggaraannya, DAIKIN membuat tonggak baru dengan membawa kompetisi tahunan DAIKIN Designer Awards ini ke tingkat yang lebih luas melalui kolaborasi antara Indonesia dan Malaysia. Kolaborasi ini menjadi awal bagi harapan yang sama: semakin menyebarnya inspirasi hunian dan bangunan komersial ideal yang mengedepankan sistem tata udara dan unsur estetika di tingkat ASEAN.

Bentuk nyata kolaborasi Indonesia dan Malaysia tak hanya ditunjukkan dari dibukanya kompetisi ini bagi peserta yang berasal dari kedua negara. Lebih dari itu, DAIKIN menggandeng DOMA Initiatives dan Malaysian Institute of Interior Designers (MIID) yang dikenal sebagai asosiasi besar bagi pegiat arsitektur dan desain interior di Malaysia.

Di dalam negeri sendiri, DAIKIN mempertahankan kolaborasinya dengan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, IAI Jawa Barat, dan Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta. Keterlibatan berbagai asosiasi besar dari kedua negara inilah yang membuat DAIKIN Designer Awards semakin mengukuhkan keberadaannya sebagai ajang kompetisi tahunan prestisius bagi pegiat arsitektur dan desain interior.

Penyelenggaraan DAIKIN Designer Awards 2025 membawa tema Originality dan menantang peserta untuk memberikan karya terbaik dalam tipologi hunian ataupun bangunan komersial bagi bidang usaha F&B. Kompetisi berjalan dalam dua kategori besar yang memisahkan kelompok profesional dan mahasiswa, masing-masing bagi karya arsitektur maupun desain interior. Dari sisi karya, pembagiannya berdasarkan kategori proyek terbangun maupun karya konseptual yang wujudnya masih dalam bentuk rancangan.

Keseluruhan karya dari tiap kategori mendapatkan penilaian dari panel juri yang berisi nama besar dalam bidang arsitektur maupun desain interior dari kedua negara. Panel juri Indonesia terdiri dari Tan Tik Lam, Cosmas Gozali, dan Alex Bayusaputro. Adjunct Prof. IDr. Joe WH Chan, IDr. Wong Pei San, dan Ar. MunInn Chan menjadi nama besar juri dari Malaysia. Selain itu, selebriti Indonesia Daniel Mananta turut berpartisipasi menjadi juri tamu khusus bagi kategori karya konseptual.

Juri DAIKIN Designer Awards 2025 dari Indonesia dan Malaysia

Penerima Penghargaan DAIKIN Designer Awards 2025

Pada kategori Proyek Terbangun Arsitektur dan Desain Interior, GeTs Architects menjadi pemenang pertama dengan mengusung karya dalam judul The Steric Spes. Berasal dari gabungan kata steric dan relic, The Steric Spes dibuat memiliki makna berupa bentuk, kenangan, dan harapan. Ciri khasnya terletak pada fasad bernuansa dan responsif dengan lapisan sekunder berupa blok beton yang tersusun dari pola kisi-kisi. Juara kedua dan ketiga diraih masing-masing oleh Formzero dan Anima Interior.

Pemenang Kategori Proyek Terbangun Arsitektur dan Desain Interior

Karya pemenang pada kategori konseptual pun tak kalah memukau. Kategori konseptual terbagi lagi ke dalam dua kategori: hunian dan bangunan komersial untuk bidang usaha Food & Beverages (F&B), diberikan pada masing-masing kelompok profesional dan mahasiswa. Kategori konseptual arsitektur hunian untuk kelompok profesional dimenangkan oleh Dreamlabs Architects dengan karya Weave yang mengambil inspirasi dari tradisi tenun melalui jalinan alam, tradisi, dan kehidupan modern. Bersanding dengannya, karya dari Qhawarizmi Architect dan HOW’s masing-masing menjadi juara kedua dan Daniel’s Choice.

Dari kategori konseptual arsitektur untuk bangunan komersial bidang usaha F&B kelompok profesional, Severus Andrew Febrian Aristoteles dengan karya berjudul In Praise of Nature menjadi pemenang utama. Karyanya lahir dari gagasan orisinal tentang menemukan keteraturan alam yang digambarkan lewat sebuah kanopi tunggal untuk menyatukan cahaya, bayangan, dan keheningan. Juara kedua diraih oleh Fihir Utomo Associate Architects, sedangkan Willis Kusuma Architects terpilih sebagai pemenang Daniel’s Choice.

Malam penganugerahan ini juga menjadi malam istimewa bagi para desainer interior. Solenne Space dengan karyanya Defying The Ordinary: A Narrative of Bold Intimacy mendapatkan dua penghargaan sekaligus, yaitu pemenang kategori konseptual desain interior hunian untuk kelompok profesional dan Daniel’s Choice. Karyanya berhasil menarik perhatian juri dengan mengusung gagasan dari eksplorasi keintiman melalui geometri pahatan, palet warna cerita, dan material taktil. Masih dari kategori yang sama, Cline & Morrow menjadi juara kedua dengan karyanya berjudul RL House.

Kategori konseptual desain interior untuk bangunan bidang usaha F&B dari kelompok profesional dimenangkan oleh Helen Agustine Studio melalui karya berjudul Seribu Rasa Kemayoran. Karya ini mengambil konsep otentik rumah Jawa untuk sebuah restoran Indonesia kontemporer. AP Consultant dan Arkana Architect masing-masing memenangkan juara kedua dan Daniel’s Choice pada kategori yang sama.

Karya yang masuk dari kelompok mahasiswa sendiri pun tak kalah menarik. Karya berjudul V House dari Syaukat Zidane, Micko Ferdinand Nusadi, dan Rachmat Hidayat menjadi pemenang utama kategori konseptual desain interior hunian. Pada kategori konseptual arsitektur hunian, karya berjudul Umah Nataran hasil karya Muhammad Hendy Gymnastiar dan I Wayan Balitar Yana terpilih sebagai pemenangnya.

Pemenang Kategori Konseptual Desain Interior dan Arsitektur untuk Kelompok Mahasiswa dalam DAIKIN Designer Awards 2025

DAIKIN Designer Awards terus mempertahankan semangat awal kelahirannya sebagai kompetisi bergengsi yang menjadi tempat awal bertumbuhnya ide-ide dalam bidang arsitektur dan desain interior. Tak hanya itu, DAIKIN Designer Awards 2025 memupuk harapan bagi seluruh peserta untuk dapat terus berkarya dan menularkan inspirasi tentang hunian ideal dan bangunan komersial kepada lebih banyak orang.