id
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Jenisjenis Bahan Dinding Rumah yang Populer dan Kekinian

Jenis-jenis Bahan Dinding Rumah yang Populer dan Kekinian

BY
fb icon
wa icon
email icon

©SAE Studio

Ada banyak macam bahan dinding rumah. Sebelum menentukan bahan dinding mana yang cocok untuk rumah, Anda perlu mengetahui sifat masing-masing bahan dinding rumah dan peruntukan dinding yang akan dibuat.

Dinding menjadi elemen penting yang ikut menentukan kekuatan atau kekokohan sebuah bangunan. Jenis dinding terbagi menjadi dua, yakni dinding partisi atau dinding yang tidak menahan beban dan bearing wall atau dinding struktural yang menjadi tumpuan berdirinya bangunan.

Setelah menentukan peruntukan dinding, Anda bisa mulai mempertimbangkan bahan dinding mana yang pas untuk jadi pilihan. Bahan dinding yang umum digunakan adalah jenis bata seperti bata merah, bata putih, dan batako. Namun, selain bata, ada juga alternatif bahan bangunan untuk dinding yang ramah lingkungan dan inovatif, contohnya sistem drywall.

Kali ini, kami akan menampilkan jenis-jenis bahan dinding rumah yang umum digunakan, lengkap dengan kelebihan serta kekurangannya.

Bata Merah

gambar bahan dinding bata merah

©BD Studio

Bata merah adalah salah satu bahan dinding rumah yang paling banyak digunakan. Bata merah banyak dipilih karena kekokohannya yang terjamin dan harganya yang relatif terjangkau. Berbagai tampilan dinding yang cantik pun bisa dibuat dengan bata merah, baik menggunakan finishing maupun bata merah ekspos yang dibiarkan tanpa finishing untuk tampilan industrial.

Sayangnya, bata merah juga memiliki kekurangan. Bahan dinding rumah yang satu ini perlu adonan semen untuk merekatkan bata merah satu dan lainnya hingga membentuk dinding. Jumlah penggunaan semen dan air yang diperlukan untuk membuat adukannya pun relatif banyak. Karena itu, bahan bata merah tidak cocok untuk konsep bangunan hijau karena kurang ramah lingkungan.

Artikel Lainnya: Mengenal Material Dinding Ramah Lingkungan untuk Proyek Anda

Bata Ringan

gambar bahan dinding bata ringan

©Shutterstock

Bahan dinding rumah jenis bata ringan memiliki ukuran lebih besar dibanding bata merah. Karena ukurannya yang besar, pengerjaan membangun dinding bisa lebih cepat selesai dan relatif lebih hemat. Kekuatan bata ringan pun tidak perlu diragukan lagi karena bahan bangunan untuk dinding ini terbukti kuat menopang beban dan tahan lama.

Kelebihan lainnya adalah kemampuan bata ringan sebagai insulator panas. Bangunan dengan bahan dinding dari bata ringan relatif lebih sejuk dan bisa menahan suara bising dari luar.

Akan tetapi, bata ringan tidak dapat dipasang menggunakan adukan semen biasa. Dinding dari bata ringan perlu menggunakan semen instan sebagai perekatnya. Harga bahan perekat ini relatif lebih mahal dibandingkan semen biasa. Proses pengeringan dinding setelah direkatkan juga cukup lama sehingga waktu untuk mulai melakukan finishing menjadi lebih lama.

Artikel Lainnya: 4 Produk Cat Dinding ini Buat Rumah Anda Makin Cantik

Batako

gambar bahan dinding batako

©Shutterstock

Batako sebagai bahan bangunan untuk dinding menawarkan beberapa kelebihan. Pertama, bahan batako bobotnya ringan dan kedap air. Ukuran batako juga lebih besar dibandingkan bata merah sehingga jumlah bahan yang diperlukan untuk membuat dinding akan lebih sedikit dibandingkan bata biasa. Pengerjaan pembangunan dinding juga bisa lebih cepat karena ukuran batako yang besar.

Namun, batako tidak disarankan untuk dipasang sebagai bahan dinding rumah yang berada di daerah dengan cuaca panas. Dinding dari batako bisa menyimpan panas sehingga membuat suhu di dalam ruangan ikut panas. Batako juga kurang kokoh sehingga berbahaya jika diterapkan pada rumah di area rawan gempa.

Kayu

gambar bahan dinding kayu

©Modula Studio

Bahan bangunan untuk dinding berikutnya ini cocok diterapkan untuk suasana interior yang natural dan hangat. Kayu sebagai bahan dinding rumah akan membawa suasana yang terasa alami dan segar. Tampilan rumah jadi makin cantik dan rumah pun terasa makin nyaman.

Beberapa jenis kayu yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan dinding antara lain adalah kayu jati, kayu merbau, kayu kamper, dan kayu kelapa. Sebelum memilih jenis kayu, pertimbangkan terlebih dahulu kondisi lingkungan di rumah yang hendak dibangun. Dinding dari kayu tidak cocok untuk rumah di daerah yang lembap karena berisiko lapuk dan rusak karena rayap. Selain itu, budget yang perlu disiapkan pun menjadi lebih banyak karena harga dinding dari kayu relatif lebih tinggi dibandingkan bahan lainnya.

Sistem Drywall

gambar bahan dinding drywall

©Shutterstock

Sesuai namanya, sistem drywall atau dinding kering tidak menggunakan bahan basah seperti semen untuk perekatannya. Sebagai gantinya, bahan gypsum yang menjadi bahan dinding drywall disatukan dengan menggunakan sekrup. Oleh karena itu, pemasangan drywall lebih praktis, bersih, dan relatif lebih cepat. Proses finishing pun bisa segera dilakukan karena tidak perlu menunggu dinding kering. Dari segi desain, pemasangan drywall juga fleksibel dan bebas dikreasikan menjadi desain dinding yang menarik untuk rumah.

Kekurangan drywall terletak dari kekokohannya. Bahan dinding ini hanya cocok menjadi dinding partisi atau pembatas ruangan karena strukturnya yang tidak kokoh. Drywall juga rentan rusak jika terkena bocor atau rembes dan tidak tahan benturan. Namun, bahan ini sangatlah cocok bagi Anda yang ingin menerapkan prinsip bangunan hijau karena bahan drywall termasuk material yang ramah lingkungan.

Artikel Lainnya: Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Dinding Gypsum, Solusi Dinding Praktis!

Semoga ulasan berikut ini bisa membantu Anda dalam menentukan pilihan bahan dinding rumah. Dapatkan informasi seputar material bangunan lainnya, hanya di Archify!

fb icon
wa icon
email icon
Emilia Nuriana
Contributor
Emilia is a Jakarta-based content writer. She was graduated from Communication major from Universitas Indonesia.
More from archifynow
close icon