id
Select Country
Search Icon
close icon
ARCHIFYNOW > TIPS & IDEAS > Menempati Rumah Baru Waspadai Materialnya

Menempati Rumah Baru? Waspadai Materialnya!

BY
fb icon
wa icon
email icon

  Beragam cara dilakukan guna memenuhi kebutuhan tempat tinggal. Entah membangun rumah sendiri atau membeli rumah yang sudah jadi. Namun ada hal penting yang sering terabaikan berkaitan dengan rumah yang akan dihuni. Salah satunya adalah material yang digunakan pada rumah tersebut.

Tanpa Anda sadari, berbagai material yang digunakan pada rumah baru dapat menjadi sumber penyakit bagi Anda dan keluarga. Kanker, alergi, gangguan pernapasan, ginjal, hati, adalah beberapa penyakit yang mungkin timbul akibat material bangunan.

Karena itu, bila Anda berencana menempati rumah baru, perhatikan benar materialnya. Pilihlah material yang memiliki jaminan kesehatan dan lisensi ramah lingkungan. Bagaimana meminimalisasi efeknya? Dan material apa saja yang perlu diwaspadai?

 Cat Dinding

Pertama, cat. VOC (Volatile Organic Compound), timbal, dan merkuri yang terdapat dalam cat, adalah 3 jenis bahan yang patut Anda waspadai. Dalam komposisi tepat, bahan ini tak berbahaya. Jika berlebih, bahan ini dapat mengakibatkan kanker. Yang termasuk dalam kategori VOC di antaranya solvent dan tiner. VOC ditandai dengan bau. Namun, cat yang tidak berbau belum tentu bebas VOC.

Material

Foto: Wolkenhaus Vapegasm Vape Store ©P+US Architects Studio

Cat dengan merek ternama cukup bertanggung jawab dalam menggunakan bahan-bahan tersebut dibandingkan cat oplosan yang tak diketahui mereknya. Anda yang membeli rumah di perumahan, selain dapat menanyakan dan melihat langsung ke lapangan, juga dapat melakukan trik berikut ini. Cat yang baik tidak luntur saat dipegang, memiliki permukaan yang halus dan rata, warna mentereng dalam konteks wajar, serta bau yang tidak terlalu menyengat. Selain itu, jika mata Anda terasa perih apalagi sampai mengalami iritasi, bisa jadi itu adalah indikasi bahwa cat yang digunakan memiliki kandungan racun yang cukup tinggi.

Material

Foto: Cipete House ©Fabelio Design and Build

Artikel lainnya: Rumus Cepat Terapkan Fengshui pada Hunian

Kayu

Material

Foto: Pandawa's Villas ©DDAP Architect

Kedua, kayu. Pada dasarnya kayu adalah material alam yang ramah lingkungan. Tingginya permintaan pasar, seolah memaksa kayu diproses sebelum waktunya. Proses pengeringan, pengawetan, hingga pelapisan yang menggunakan berbagai macam bahan kimia membuat kayu menjadi tidak ramah lingkungan. Yang patut diwaspadai adalah penggunaan bahan kimia berlebihan pada proses pengawetan. Ciri-cirinya bau yang menyengat hingga hidung dan mata terasa perih.

Material

Foto: BBDO Indonesia ©Delution Design

Jika Anda ingin membangun rumah, sebaiknya gantikan kayu dengan material lainnya seperti beton precast, aluminium atau besi hollow. Menghindari penggunaan kayu berarti Anda turut berpartisipasi melindungi pepohonan.

Material

Foto: Paon Redesign ©DDAP Architect

Artikel lainnya: Pasangan Ini Berinteraksi dengan Bangunan melalui Fotografi. Hasilnya Menakjubkan!

Keramik

Material

Foto: Scandinavian Apartment ©2 QUADRAN STUDIO

Ketiga, keramik. Semakin putih keramik, semakin tinggi bahaya radioaktif yang dikandungnya. Semakin putih, keramik banyak mengandung zirconium. Zirconium ini bisa memberi efek buruk, karena dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan kanker kulit.

Material

Foto: Foresta Fiore House ©DDAP Architect

Di sisi lain, mengurangi penggunaan keramik berwarna putih juga tidak mudah. Tren yang berkembang membuat permintaan akan keramik berwarna putih terbilang sangat tinggi. Untuk itu, konsumen harus semakin jeli menanyakan kepada produsen, apakah produk keramiknya telah memiliki sertifikat bebas radioaktif atau belum.

Material

Foto: Mrs. Z's House ©AVE Studio

Minimalisasi dengan Bukaan

Ada beberapa hal yang dapat Anda jadikan pegangan dalam meminimalisasi bahaya polusi yang diakibatkan oleh material bangunan yang dipakai. Jika Anda membangun rumah sendiri, langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah berkaitan dengan desain bukaan yang memungkinkan sirkulasi dan pencahayaan yang baik di dalam setiap ruang. Sirkulasi udara dan pencahayaan akan membantu dalam mengusir berbagai macam bahaya.

Material

Foto: PermataMediterania Residence ©Fine Team Studio

Kedua, kenali material apa yang akan digunakan dalam proses pembangunan. Jangan hanya berpatokan pada harga yang murah. Kesehatan Anda dan keluarga dipertaruhkan. Ketiga, sebaiknya Anda menggunakan material yang ramah lingkungan dan menghindari pemakaian bahan-bahan sintesis.

Material

Foto: LHS House ©Pranala Associates

Keempat, yang tak kalah pentingya, rumah yang baru selesai dibangun sebaiknya tidak langsung dihuni sampai bahan-bahan penyelaras akhir, seperti cat dan pelitur, tidak lagi mengeluarkan bau yang menyengat.

Artikel lainnya: Agar Desain Kamar Kost Efisien dan Nyaman

#tanyabluprin tanpa biaya!

fb icon
wa icon
email icon
Archifynow
blog platform
ArchifyNow is an online design media that focuses on bringing quality updates of architecture and interior design in Indonesia and Asia Pacific. ArchifyNow curates worthwhile design stories that is expected to enrich the practice of design professionals while introducing applicable design tips and ideas to the public.
More from archifynow
close icon