FOCAL POINT DI TENGAH RIMBUNNYA HUTAN PINUS
The Lakehouse yang didesain oleh LUWIST menerapkan gaya arsitektur modern-kontemporer yang berpadu dengan asrinya alam sekitar secara harmonis. Massa bangunan utama terdiri dari tiga lantai dan dibalut dengan material bata merah ekspos yang menjadi focal point sebagai intrepertasi dari tungku, sebuah media penghangat saat udara dingin yang sesuai dengan iklim Bogor itu sendiri. Dengan konstruksi baja, bentuk bangunan dibuat memanjang untuk menciptakan pengalaman ruang - bersatu dengan atmosfir eksisting, sehingga tercipta gestur berpelukan dengan hutan.
Sebagai restoran utama di kawasan Pesona Alam Resort, The Lakehouse menerapkan konsep yang berbeda di setiap lantainya. Lantai 1 diperuntukkan untuk area gathering yang dilengkapisunken seating area. Lantai 2 merupakan area bar, sementara lantai 3 yang dilingkupi glass roofdiperuntukan untuk acara privat karena memiliki view lapang ke hutan pinus.
KOMPOSISI DRAMATIS DI TEPI DANAU
Area hutan pinus ini merupakan zona resapan sehingga mempunyai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 5%. Selain itu, jarak antar pohon relatif rapat sehingga solusinya LUWIST mencari area tapak dengan jarak antar pohon yang relatif jauh agar diperoleh massa bangunan yang berada di sela-sela pohon.
Untuk merespon regulasi area resapan, didesain danau buatan yang berada pada elevasi terendah. Saat memasuki area restoran, danau menjadi view utama setelah orang berjalan menelusuri hutan. Suasana danau menjadi lebih hidup karena dilengkapi dengan area sunken seating di mana pengunjung dapat berinteraksi lebih dekat dengan elemen air tersebut. Sebagai elemen hardscape, keberadaan danau ini membuat skala bangunan menjadi ramah dengan topografi hutan yang berkontur.
Komposisi perletakan The Lakehouse menciptakan kesan yang dramatis. Melalui perpaduan massa yang apik berbalut bata merah ekspos dan danau buatan, tercipta integrasi pemenuhan fungsi kebutuhan kawasan dan respon arsitektural, membentuk sebuah gestur yang organis dari keseluruhan kawasan yang terancang.
FOCAL POINT DI TENGAH RIMBUNNYA HUTAN PINUS
The Lakehouse yang didesain oleh LUWIST menerapkan gaya arsitektur modern-kontemporer yang berpadu dengan asrinya alam sekitar secara harmonis. Massa bangunan utama terdiri dari tiga lantai dan dibalut dengan material bata merah ekspos yang menjadi focal point sebagai intrepertasi dari tungku, sebuah media penghangat saat udara dingin yang sesuai dengan iklim Bogor itu sendiri. Dengan konstruksi baja, bentuk bangunan dibuat memanjang untuk menciptakan pengalaman ruang - bersatu dengan atmosfir eksisting, sehingga tercipta gestur berpelukan dengan hutan.
Sebagai restoran utama di kawasan Pesona Alam Resort, The Lakehouse menerapkan konsep yang berbeda di setiap lantainya. Lantai 1 diperuntukkan untuk area gathering yang dilengkapisunken seating area. Lantai 2 merupakan area bar, sementara lantai 3 yang dilingkupi glass roofdiperuntukan untuk acara privat karena memiliki view lapang ke hutan pinus.
KOMPOSISI DRAMATIS DI TEPI DANAU
Area hutan pinus ini merupakan zona resapan sehingga mempunyai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 5%. Selain itu, jarak antar pohon relatif rapat sehingga solusinya LUWIST mencari area tapak dengan jarak antar pohon yang relatif jauh agar diperoleh massa bangunan yang berada di sela-sela pohon.
Untuk merespon regulasi area resapan, didesain danau buatan yang berada pada elevasi terendah. Saat memasuki area restoran, danau menjadi view utama setelah orang berjalan menelusuri hutan. Suasana danau menjadi lebih hidup karena dilengkapi dengan area sunken seating di mana pengunjung dapat berinteraksi lebih dekat dengan elemen air tersebut. Sebagai elemen hardscape, keberadaan danau ini membuat skala bangunan menjadi ramah dengan topografi hutan yang berkontur.
Komposisi perletakan The Lakehouse menciptakan kesan yang dramatis. Melalui perpaduan massa yang apik berbalut bata merah ekspos dan danau buatan, tercipta integrasi pemenuhan fungsi kebutuhan kawasan dan respon arsitektural, membentuk sebuah gestur yang organis dari keseluruhan kawasan yang terancang.
FOCAL POINT DI TENGAH RIMBUNNYA HUTAN PINUS
The Lakehouse yang didesain oleh LUWIST menerapkan gaya arsitektur modern-kontemporer yang berpadu dengan asrinya alam sekitar secara harmonis. Massa bangunan utama terdiri dari tiga lantai dan dibalut dengan material bata merah ekspos yang menjadi focal point sebagai intrepertasi dari tungku, sebuah media penghangat saat udara dingin yang sesuai dengan iklim Bogor itu sendiri. Dengan konstruksi baja, bentuk bangunan dibuat memanjang untuk menciptakan pengalaman ruang - bersatu dengan atmosfir eksisting, sehingga tercipta gestur berpelukan dengan hutan.
Sebagai restoran utama di kawasan Pesona Alam Resort, The Lakehouse menerapkan konsep yang berbeda di setiap lantainya. Lantai 1 diperuntukkan untuk area gathering yang dilengkapisunken seating area. Lantai 2 merupakan area bar, sementara lantai 3 yang dilingkupi glass roofdiperuntukan untuk acara privat karena memiliki view lapang ke hutan pinus.
KOMPOSISI DRAMATIS DI TEPI DANAU
Area hutan pinus ini merupakan zona resapan sehingga mempunyai Koefisien Dasar Bangunan (KDB) sebesar 5%. Selain itu, jarak antar pohon relatif rapat sehingga solusinya LUWIST mencari area tapak dengan jarak antar pohon yang relatif jauh agar diperoleh massa bangunan yang berada di sela-sela pohon.
Untuk merespon regulasi area resapan, didesain danau buatan yang berada pada elevasi terendah. Saat memasuki area restoran, danau menjadi view utama setelah orang berjalan menelusuri hutan. Suasana danau menjadi lebih hidup karena dilengkapi dengan area sunken seating di mana pengunjung dapat berinteraksi lebih dekat dengan elemen air tersebut. Sebagai elemen hardscape, keberadaan danau ini membuat skala bangunan menjadi ramah dengan topografi hutan yang berkontur.
Komposisi perletakan The Lakehouse menciptakan kesan yang dramatis. Melalui perpaduan massa yang apik berbalut bata merah ekspos dan danau buatan, tercipta integrasi pemenuhan fungsi kebutuhan kawasan dan respon arsitektural, membentuk sebuah gestur yang organis dari keseluruhan kawasan yang terancang.