-
Indonesia
Copyright © 2025 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
Rangkaian System FM200 yang pintar dapat diandalkan dalam memberikan informasi akurat guna mencegah masalah api yang lebih besar terjadi:
Fire Alarm System
Pada sistem ini, instalasi diaplikasikan menjadi dua zona dan metode instalasi yang digunakan adalah metode Cross-Zone. Pada saat terindikasi, alarm fire alarm dibedakan menjadi dua jenis fase indikasi fire alarm, yaitu:
Jika unit detektor di salah satu zona mendeteksi adanya partikel asap. Efek dari fase ini adalah Multi-tone akan mengeluarkan bunyi terputus-putus pendek dan lampu tanda “Evacuate Area Immediately” akan menyala. Pada tahap ini FM-200 clean agent gas suppression tidak akan dikeluarkan.
Jika kemudian detektor pada zona lainnya juga mendeteksi adanya partikel asap, sehingga sekarang ada dua detektor atau lebih pada dua zona yang aktif, maka kondisi ini disebut juga dengan fase ALARM-2. Pada tahap ini, Multi-tone akan mengeluarkan bunyi terputus-putus panjang dan lampu tanda “Evacuate Area Immediately” akan menyala.
Selanjutnya Control panel akan mengirim signal untuk shutdown A/C, demikian juga system akan mulai menghitung delay selama 30 detik. Kemudian gas FM-200 akan release bersamaan dengan Alarm Bell yang berada di luar ruangan akan berbunyi dan lampu “Gas Discharged” yang berada di luar ruangan juga akan menyala.
Namun, jika pada saat delay berlangsung, jika tombol "Abort" ditekan dan ditahan, maka hitungan delay akan berhenti pada detik ke-10 menuju 0. Sehingga gas belum dikeluarkan. Dan jika tombol "Abort" dilepas, maka count-down akan menghitung mundur kembali, mulai dari detik ke-10.
Manual Release Station
Perangkat input yang satu ini hanya digunakan saat dalam kondisi darurat, misalnya pada saat sistem pendeteksi dini atau sistem fire alarm mengalami gagal fungsi. Untuk mengoperasikan perangkat ini, dibutuhkan seorang operator ataupun petugas yang sedang berjaga yang menyadari keadaan darurat tersebut. Dan perangkat ini masih membutuhkan sistem electrical untuk dapat beroperasi, artinya perangkat ini hanya bisa bekerja saat Control Panel masih memiliki asupan aliran arus listrik.
Lever Operated Control Head
Saat terjadi pemadaman listrik dan baterai cadangan Control Panel juga sudah tidak mendukung untuk memberi cadangan listrik, maka system harus dioperasikan secara secara manual. Dan satu-satunya cara untuk mengoperasikan system ini untuk dapat segera discharge adalah dengan menarik tuas "Lever Operated Control Head". Sehingga clean agent yang terdapat di dalam silinder pemadam api dapat dikendalikan baik itu release dan discharge dari silinder penyimpanan guna melakukan pemadaman terdapat api. Untuk itu dibutuhkan seorang operator ataupun petugas yang inisiatif dan tanggap untuk melakukan tindakan tersebut.
Abort Switch Station
Perangkat ini hanya dapat diaktifkan atau difungsikan disaat fire alarm memasuki fase Alarm-2 atau pada saat count down delay 30 detik setelah Alarm-2 dan untuk menahan count down pada detik ke-10, seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Supervised Disconnect Switch
Perangkat ini berfungsi untuk menonaktifkan output control unit pada saat terjadi ALARM. Atau secara fungsi digunakan untuk menonaktifkan saat melakukan maintenance atau saat fire drilling tidak merespon dan bereaksi saat disengaja ataupun tidak disengaja, apabila terjadi False alarm.
Master Control Fire Suppression
Satu-satunya perangkat yang memproses segala aktivitas di dalam FM200 Fire Suppression disebut dengan Control Panel. Perangkat inilah yang mengelola segala respon dari perangkat-perangkat input yang selanjutnya diproses dan dikelola lalu memberikan reaksi berupa perintah dan tindakan lanjutan kepada perangkat-perangkat output. Segala aktivitas yang dilakukan Control Panel membutuhkan aliran arus listrik. Namun saat Control Panel kehilangan tenaga listrik dari sumber tenaga utama, Control Panel masih memiliki dua baterai sebagai cadangan.
Multi-tone / Hornstrobo
Multi-tone / Hornstrobo ini terletak di dalam ruangan yang diproteksi oleh Fire Suppression System. Perangkat ini beroperasi dengan mengeluarkan bunyi putus-putus pendek saat sistem Fire Alarm memasuki fase ALARM-1 dibarengi dengan kilatan cahaya. Lalu Multi-tone/Hornstrobo ini akan mengeluarkan bunyi putus panjang saat memasuki fase ALARM-2 dibarengi juga dengan kilatan cahaya.
Alarm Bell
Vibrating Bell atau Fire Alarm Bell bekerja dengan cara memberikan signal berupa audio dengan kapasitas suara mencapai 94 db at 10 feet [3.1 meters]. Perangkat ini akan berbunyi disaat memasuki fase Alarm-2 dan aktif juga bersamaan dengan lampu tanda "Gas Discharge". Alarm Bell akan terus berbunyi bahkan saat FM200 clean agent gas suppression telah selesai discharge.
Lampu Tanda "Evacuate Area Immediately"
Perangkat ini bekerja berdasarkan instruksi dari Control Panel FM-200 Suppression System yang beroperasi secara otomatis. Sign Lamp ini akan menyala pada saat terjadi fase ALARM-1 atau saat salah satu pada 1 titik detector mengindikasi dan sebagai peringatan untuk memberitahu petugas agar secepatnya segera meninggalkan ruangan yang diproteksi FM 200 Fire Suppression. Lampu "Evacuate Area Immediately" sign, berada di atas pintu keluar di dalam ruangan yang diproteksi oleh FM200 Suppression.
Lampu Tanda "Gas Discharge"
Perangkat ini bekerja berdasarkan instruksi dari Control Panel FM200 Suppression yang beroperasi secara otomatis. Sign Lamp ini akan menyala pada saat gas FM-200 release dan discharge serta untuk mengisyaratkan petugas agar tidak boleh lagi masuk ke area yang diproteksi, selama FM 200 clean agent gas discharge. Equipment ini berada di atas pintu masuk di luar ruangan yang diproteksi oleh FM200 Suppression.
Electronic Control Head
Saat memasuki fase Alarm-2 dan saat Control Panel sudah melakukan count-down 30 detik, apabila tidak ada pembatalan yang direspon oleh equipment lainnya, maka Electronic Control Head akan melakukan trigger pada head valve untuk membuka saluran secara elektronik sesuai instruksi dari Control Panel. Perangkat ini terpasang pada cylinder valve sebagai sarana untuk men-trigger gas FM-200 agar release dan discharge secara elektronik.
Pressure Operated Switch
Equipment ini berfungsi sebagai sarana monitoring [supervisory] untuk mengetahui clean agent gas discharge dari cylinder dan untuk menonaktifkan output control unit [Selenoid] pada saat terjadi ALARM dan memberi laporan kepada Control Panel FM 200 Suppression.
Discharge Nozzle
Fungsi sebagai sarana distribusi gas dari storage cylinder ke dalam ruangan yang diproteksi. Sederhananya, perangkat ini fungsinya sama seperti kran, namun discharge nozzle selalu standby dalam posisi terbuka dan umumnya varian putarannya adalah 180° dan 360°.