-
Indonesia
Copyright © 2025 Powered by BCI Media Group Pty Ltd
Confirm Submission
Are you sure want to adding all Products to your Library?
Contact Detail
Pernah menemukan hasil plesteran yang mudah retak, tampak bergelombang, atau cepat mengelupas? Masalah seperti ini sering muncul karena ketebalan plesteran dinding tidak sesuai standar. Padahal, ketebalan lapisan plester sangat berpengaruh terhadap kekuatan, kerapian, dan hasil akhir dinding secara keseluruhan.
Yuk, simak panduan lengkap berikut agar kamu bisa menentukan ketebalan plesteran dinding yang ideal dan mendapatkan hasil yang rapi serta tahan lama!
Ketebalan plesteran dinding bukan hanya soal tampilan permukaan dinding yang halus, tapi juga tentang kekuatan dan daya rekat lapisan terhadap dinding bata atau beton. Jika terlalu tipis, plesteran bisa cepat retak dan tidak mampu menutupi ketidakteraturan pada permukaan. Sebaliknya, jika terlalu tebal, lapisan bisa mudah terlepas karena beban berlebih atau pengeringan yang tidak merata.
Beberapa risiko yang sering muncul karena ketebalan yang tidak sesuai standar antara lain:
Jadi, memahami standar ketebalan plesteran dinding sangat penting untuk menjaga kualitas hasil kerja dan memperpanjang umur bangunan.
Sebelum menentukan ketebalan yang tepat, kamu perlu memahami beberapa faktor yang memengaruhi hasil kerja plesteran.
1. Jenis Material Dinding
Jenis bahan penyusun dinding bata sangat menentukan seberapa tebal plester yang dibutuhkan. Ketebalan ini juga dikenal sebagai ketebalan minimal plesteran dinding, yang perlu disesuaikan dengan kondisi lapangan dan jenis bahan bangunan. Pada umumnya ketebalan yang diperlukan adalah 10-15 mm. Lebih dari itu, gunakan teknik multilayer.
2. Jenis Plester yang Digunakan
Setiap jenis plester memiliki karakteristik berbeda. Plester berbasis semen umumnya lebih kuat dan bisa diaplikasikan lebih tebal, sedangkan acian dinding seperti acian cepat kering atau acian kedap air sebaiknya diaplikasikan tipis agar permukaannya rata dan tahan terhadap air.
3. Kondisi Lingkungan
Kelembapan udara, suhu, dan sirkulasi udara memengaruhi waktu pengeringan plester. Di area lembap, plester terlalu tebal akan sulit kering sempurna dan berisiko retak.
4. Ketebalan Lapisan Sebelumnya
Jika dinding bata sudah pernah dilapisi sebelumnya, pastikan lapisan baru tidak terlalu tebal agar tidak terjadi ketidakseimbangan antara lapisan lama dan baru.
Baca juga: 4 Cara Menghaluskan Tembok yang Tidak Rata dan Bergelombang dengan Mudah
Berikut langkah-langkah praktis agar kamu bisa mendapatkan hasil akhir plesteran yang rapi, kuat, dan tahan lama.
1. Periksa Kondisi Permukaan Dinding
Pastikan permukaan dinding bersih dari debu, minyak, atau sisa bahan lama. Jika ada bagian yang berlubang atau tidak rata, perbaiki dulu sebelum mulai plesteran, hal ini akan membantu plesteran menempel lebih kuat pada permukaan yang bersih dan rata. Hasilnya lapisan lebih rekat dan tidak mudah retak.
2. Aplikasikan Lapisan Secara Bertahap
Jangan langsung menumpuk plester terlalu tebal dalam sekali aplikasi. Lapisan tebal sulit kering merata dan mudah retak. Lebih baik aplikasikan dalam dua tahap, lapisan dasar untuk meratakan, lalu lapisan akhir untuk memperhalus hasil akhir permukaan.
Gunakan acian cepat kering seperti produk MU-301 PlasterPlus. Produk ini juga mudah digunakan, cukup campur dengan air dan kamu sudah bisa mulai mengaplikasikan plesteran. Anti retak rambut dan tidak menyerap bahan cat, cocok untuk proyek plesteran dindin rumah ataupun bangunan.
3. Pastikan Waktu Pengeringan Cukup
Biarkan lapisan plester mengering sebelum lanjut ke tahap berikutnya. Pengeringan alami membantu plesteran mengeras sempurna tanpa retak. Hasilnya dinding lebih kuat dan tahan lama.
4. Lakukan Finishing dengan Acian Dinding
Setelah plester kering sempurna, aplikasikan lapisan acian dinding untuk hasil akhir yang halus dan siap dicat.
Jika ingin hasil yang lebih awet, kamu bisa ikuti tips berikut:
Baca juga: Cara Acian Tembok Biar Halus dan Tidak Mudah Retak
Hindari juga beberapa kesalahan yang akan mengganggu hasil plesteranmu:
1. Plester Terlalu Tipis atau Terlalu Tebal
Akibatnya, dinding bata bisa cepat retak atau mengelupas karena tidak sesuai standar ketebalan plesteran dinding.
2. Tidak Memerhatikan Kondisi Dinding
Permukaan dinding yang kotor atau lembap mengurangi daya rekat plester dan menyebabkan lapisan cepat rusak.
3. Menggunakan Bahan yang Tidak Sesuai Standar
Bahan berkualitas rendah membuat hasil akhir tidak tahan lama dan sulit diratakan.
4. Langsung Mengaci tanpa Menunggu Plester Kering
Langkah ini bisa membuat acian dinding mengelupas karena plesteran belum stabil sepenuhnya.
Menentukan ketebalan plesteran dinding yang tepat adalah langkah penting untuk memastikan hasil akhir yang rapi, kuat, dan tahan lama.
Standar ketebalan plesteran dinding sebaiknya disesuaikan dengan jenis material seperti bata ringan, dinding bata merah, atau beton, serta kondisi lingkungan tempat pengerjaan.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas, kamu bisa mendapatkan hasil akhir plesteran yang halus, tidak mudah retak, dan siap untuk finishing apa pun.
Untuk hasil terbaik, gunakan produk plesteran dinding dari Mortar Utama. Karena hasil profesional selalu dimulai dari pilihan material yang tepat! Temukan solusi mortar instan yang mudah digunakan, cepat kering, dan sudah seseuai standar karena menggunakan bahan-bahan berkualitas. Kunjungi Mortar Utama sekarang juga!