Saat ini, kita semua mengalami berbagai macam perubahan, terutama dalam memilih Arsitek, hampir semua informasi dapat ditemukan secara "online". Namun hal ini bukan berarti memilih Arsitek akan semudah mengetuk 2 kali layar pada foto Instagram.
Dengan banyak portfolio online, tentunya akan semakin banyak pilihan. Mungkin, hal ini membuat anda menjadi lebih banyak pertimbangan dalam menemukan Arsitek yang tepat. Selayaknya ketika anda sedang bearada di toko penjual parfum: setelah mencium lebih dari satu aroma, indra penciuman anda mendadak menjadi "terbaur".
Sama hal-nya saat memilih Arsitek untuk bekerjasama, dengan banyaknya pilihan tentunya berpotensi membuat penilaian tersebut "terbaur" karena banyaknya pilihan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya anda menyiapkan beberapa poin saran berikut ini:
1. Telah menuliskan kebutuhan ruang terlebih dahulu;
2. Telah menetapkan anggaran;
3. Telah melakukan evaluasi "portfolio" Arsitek: "taste", pengalaman, dan, mungkin, tingkat profesionalisme.
Bicara tentang "Portfolio", dokumen ini bisa memberikan penilaian sekilas terhadap "taste"dari Arsitek maupun Anda sendiri. Bisa dilihat dari ragam desain yang telah dibuat secara visual maupun konseptual ruangnya.
Langkah-langkah tersebut di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan. Bisa juga ditambah dengan proses komunikasi dengan Arsitek, bisa secara langsung atau dengan cara online. Nantinya dalam komunikasi ini akan mempermudah Anda dalam bicara teknis ke depannya (skema kerjasama, revisi, dan lain sebagainya).
Nikmati prosesnya, #Rassakanperubahan
PROJECT RASSAKALANA
Saat ini, kita semua mengalami berbagai macam perubahan, terutama dalam memilih Arsitek, hampir semua informasi dapat ditemukan secara "online". Namun hal ini bukan berarti memilih Arsitek akan semudah mengetuk 2 kali layar pada foto Instagram.
Dengan banyak portfolio online, tentunya akan semakin banyak pilihan. Mungkin, hal ini membuat anda menjadi lebih banyak pertimbangan dalam menemukan Arsitek yang tepat. Selayaknya ketika anda sedang bearada di toko penjual parfum: setelah mencium lebih dari satu aroma, indra penciuman anda mendadak menjadi "terbaur".
Sama hal-nya saat memilih Arsitek untuk bekerjasama, dengan banyaknya pilihan tentunya berpotensi membuat penilaian tersebut "terbaur" karena banyaknya pilihan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya anda menyiapkan beberapa poin saran berikut ini:
1. Telah menuliskan kebutuhan ruang terlebih dahulu;
2. Telah menetapkan anggaran;
3. Telah melakukan evaluasi "portfolio" Arsitek: "taste", pengalaman, dan, mungkin, tingkat profesionalisme.
Bicara tentang "Portfolio", dokumen ini bisa memberikan penilaian sekilas terhadap "taste"dari Arsitek maupun Anda sendiri. Bisa dilihat dari ragam desain yang telah dibuat secara visual maupun konseptual ruangnya.
Langkah-langkah tersebut di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan. Bisa juga ditambah dengan proses komunikasi dengan Arsitek, bisa secara langsung atau dengan cara online. Nantinya dalam komunikasi ini akan mempermudah Anda dalam bicara teknis ke depannya (skema kerjasama, revisi, dan lain sebagainya).
Nikmati prosesnya, #Rassakanperubahan
PROJECT RASSAKALANA
Saat ini, kita semua mengalami berbagai macam perubahan, terutama dalam memilih Arsitek, hampir semua informasi dapat ditemukan secara "online". Namun hal ini bukan berarti memilih Arsitek akan semudah mengetuk 2 kali layar pada foto Instagram.
Dengan banyak portfolio online, tentunya akan semakin banyak pilihan. Mungkin, hal ini membuat anda menjadi lebih banyak pertimbangan dalam menemukan Arsitek yang tepat. Selayaknya ketika anda sedang bearada di toko penjual parfum: setelah mencium lebih dari satu aroma, indra penciuman anda mendadak menjadi "terbaur".
Sama hal-nya saat memilih Arsitek untuk bekerjasama, dengan banyaknya pilihan tentunya berpotensi membuat penilaian tersebut "terbaur" karena banyaknya pilihan. Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya anda menyiapkan beberapa poin saran berikut ini:
1. Telah menuliskan kebutuhan ruang terlebih dahulu;
2. Telah menetapkan anggaran;
3. Telah melakukan evaluasi "portfolio" Arsitek: "taste", pengalaman, dan, mungkin, tingkat profesionalisme.
Bicara tentang "Portfolio", dokumen ini bisa memberikan penilaian sekilas terhadap "taste"dari Arsitek maupun Anda sendiri. Bisa dilihat dari ragam desain yang telah dibuat secara visual maupun konseptual ruangnya.
Langkah-langkah tersebut di atas diharapkan dapat membantu Anda dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan kebutuhan. Bisa juga ditambah dengan proses komunikasi dengan Arsitek, bisa secara langsung atau dengan cara online. Nantinya dalam komunikasi ini akan mempermudah Anda dalam bicara teknis ke depannya (skema kerjasama, revisi, dan lain sebagainya).
Nikmati prosesnya, #Rassakanperubahan
PROJECT RASSAKALANA